Kamis, 30 Januari 2014

[WASPADA] KAOS MENGGUNAKAN PEWARNA SULFUR BANYAK BEREDAR DI PASARAN

,




Beberapa hari yang lalu ane ngobrol-ngobrol sama para pengusaha distro dan FO dikota bandung. kita ngobrolin banyak hal, salah satunya yaitu banyaknya kaos yang beredar dipasaran dengan harga jauh dibawah harga pasar. ternyata usut punya usut produk kaos tersebut dalam pembuatannya menggunakan pewarna sulfur, yang dilarang oleh pemerintah alias ilegal karena termasuk dalam bahan kimia beracun serta menghasilkan limbah yang membahayakan lingkungan.

Quote:Pewarna sulfur adalah zat pewarna yang digunakan untuk memberi warna pada pakaian / tekstil yang terbuat dari bahan sintetis (tidak alami). bahan ini marak digunakan karena biaya produksinya yang jauh lebih murah.
sumber: kimiadankehidupan.blogspot.com

Tidak hanya itu,setelah ane googling ternyata kaos yang ngandung pewarna sulfur memiliki kualitas yang sangat buruk, karena kaos akan mengalami penipisan dan kerapuhan dalam jangka waktu yang relatif singkat atau setelah pakaian dicuci hanya beberapa kali saja. Yang paling awal mudah rusak umumnya adalah dibagian-bagian pinggir, ujung, lipatan-lipatan dan dibagian jahitan ganda yang tebal. Secara keseluruhan, bahan pakaian tersebut akan terlihat lebih tipis, lebih mudah rapuh bahkan kadang-kadang berlobang atau tampak menerawang.

Pada saat pakaian dicuci, maka bahannya sudah menjadi terlalu lemah untuk dapat menghadapi proses pencucian dalam mesin cuci yang tentu pula akan mengalami agitasi aksi mekanis (aksi bantingan atau adukan). Walaupun seketika pada saat itu kerusakannya tidak kelihatan secara kasat mata, namun ada bagian bahan yang menipis, berlobang atau menerawang. Dan masalah tersebut lama-kelamaan akan terlihat kemudian setelah pakaian dicuci beberapa kali. Oleh karena itu, pihak yang paling bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi pada pakaian yang relatif masih baru adalah produsennya.
sumber: mesinlaundry.com

Quote:Ada beberapa efek samping yang dihasilkan apabila kita menggunakan kaos yang menggunakan pewarna sulfur:

  • tibul bintik-bintik merah
  • gatal gatal
  • iritasi
  • kangker kulit
Untuk kulit orang yang berkulit sentif gejalanya akan terlitat dengan munculnya bintik merah yang terasa gatal, dan untuk yang tidak berkulit sensitif mungkin efeknya tidah dapat dirasakan secara langsung namun apabila dibiarkan dalam waktu yang lama akan mengakibatkan kangker kulit.
sumber: health.kompas.com

Quote:Tips umum dari ane untuk membeli barang, khususnya secara online:

  • hati-hati dalam membeli dan kita perlu curiga terhadap produsen yang menjual barang terlalu murah dibawah harga pasar
  • kritislah dalam membeli (banyaklah bertanya pada penjual)
  • cari info sebanyak banyaknya
*penjual yang baik akan menanggapi pertanyaan konsumennya dengan baik juga.
CARA MEMBEDAKAN YG BERSULFUR ATAU TIDAK

Ia gan pewarna sulfur umumnya dipake untuk KAIN COTTON/KATUN warna2 tua ---> terutama warna hitam. ane pernah kerja d bagian RnD perusahaan tekstil, emang pemakaian zat warna sulfur lebih murah dibanding pke pewarna jenis lain (zat warna Reactive, Direct & Acid Dyes). Dan pemakaian zat warna sulfur, kainnya g perlu d preparasi scouring (pencucian dari sisa wax daroi proses rajut) and bleaching (pemutihan kain). Jadi tahapan pencelupan :
-kain masuk mesin celup
-pembasahan
-tambah pelumas/pelembut kain (biar kain lbih lembut)
-masukin sulfur
-masukin garam (bisa garam laut/garam Glauber Na2SO4)
-Panaskan (sekitar 90-100 'C)
-buang sulfur
-Bilas
-Biasanya untuk mmpertahankan warna ditambah oksidator (H2O2, Cuka, dll)
-Trus cuci sabun

Ciri mendeteksi kain menggunakan pewarna sulfur:
- Coba agan cium kainnya, klo ada bau cuka bisa d curigai itu pke sulfur
- Liat warna hitamnya, klo warnanya Hitam kemerahan, berarti itu sulfur

http://www.kaskus.co.id/thread/52e54a70f8ca1708728b45c6/waspada-kaos-menggunakan-pewarna-sulfur-banyak-beredar-di-pasaran/ | malesboy.blogspot.com |

0 komentar to “[WASPADA] KAOS MENGGUNAKAN PEWARNA SULFUR BANYAK BEREDAR DI PASARAN ”

Posting Komentar