Senin, 27 Januari 2014

Mengendalikan Si Kartu Pintar Bernama Kartu Kredit

,

Kartu kredit bukanlah barang yang sulit dijumpai saat ini. Hampir tiap orang memiliki satu atau lebih dalam dompet mereka. Kemudahan bertransaksi dengan asumsi ‘berhutang’ membuat produk keuangan satu ini sangat diminati. Banyak yang sering lupa bahwa ada bunga tiap bulan yang harus Anda bayar jika Anda lalai membayar tagihan. Ujung-ujungnya jangan terkejut kalau Anda harus melewatkan bonus atau THR dari kantor karena semua bonus tersebut harus digunakan untuk membayar semua tagihan kartu kredit Anda. Hal inilah yang kemudian menuntut seseorang untuk bijak menggunakan kartu kredit.

Mari kita lihat sisi positif menggunakan kartu kredit. Kartu ini sebenarnya memudahkan kita sebagai pengganti uang tunai karena sifatnya lebih aman. Selain itu manfaatnya akan maksimal jika kita sedang berada dalam situasi terjepit. Misalnya Anda masuk rumah sakit tapi tidak memegang uang tunai, sementara kalau harus pergi ke ATM terlebih dahulu situasinya tidak memungkinkan. Selain itu banyak penawaran menarik yang bisa dimanfaatkan terutama terkait hiburan seperti gratis tiket nonton bioskop, potongan harga untuk penerbangan, penginapan atau restoran khusus. Alasan lain yang juga penting adalah dengan memiliki kartu kredit, jika kita ingin mengajukan pinjaman pada sebuah bank prosesnya relatif lebih mudah karena catatan kredit kita sebelumnya telah tercantum di Bank Indonesia.


Berikut adalah beberapa pernyataan tentang kartu kredit yang sering Anda dengar untuk maksud yang baik, tetapi ternyata justru salah dan kelak bisa menjadi masalah:

Spoiler for Mitos Kartu Kredit:
1. Punya kartu kredit itu menakutkan.Pernah tahu mengapa kartu kredit diciptakan? Karena si pencipta mengalami masalah saat dirinya harus membayar sebuah jamuan makan malam dan ternyata lupa membawa dompet. Ketika Anda menggunakan kartu kredit dengan maksud sebagai alat bantu pembayaran, maka seharusnya Anda tidak perlu takut memiliki kartu kredit.
2. Punya kartu kredit itu lebih boros daripada memiliki uang tunai. Pernah mendapat kembalian pembayaran berupa permen atau ucapan “maaf” dari kasir karena ia tidak punya uang Rp25 atau Rp50? Bayangkan kalau hari itu Anda berbelanja 100 kali dan semua kasir melakukan hal yang sama, maka Anda sudah kehilangan Rp2.500 atau Rp5.000. Kartu kredit memungkinkan kita membayar secara detail. Jadi mana yang lebih boros?
3. Kartu kredit itu membuat banyak utang. Kartu kredit memang memiliki fasilitas pembayaran tunda; tetapi bukan berarti fasilitas kemudahan tadi adalah suatu keharusan. Ketika Anda bisa membayar semua pemakaian kartu, maka Anda tidak akan terkena banyak utang.
4. Miliki batas kartu kredit seminimal mungkin. Memiliki batas kartu kredit rendah memang membuat Anda memiliki kemungkinan kecil terkena masalah utang yang besar. Tetapi dengan fasilitas kredit berjumlah kecil, maka fungsi kartu kredit tadi menjadi tidak ada, apalagi bila Anda terpaksa harus menggunakannya di luar negeri.
5. Supaya aman, tinggal kartu kredit di rumah. Kartu kredit memiliki manfaat penting, salah satunya adalah keamanan. Anda dimungkinkan untuk membawa uang Rp25 juta, Rp50 juta bahkan Rp500 juta di dalam kantong atau dompet, dengan hanya selembar kartu kredit. Jadi, mana yang lebih aman, membawa uang tunai Rp500 juta di dompet atau selembar kartu?
6. Lebih menguntungkan bayar tunai daripada bayar pakai kartu. Apa, sih, yang dimaksud dengan menguntungkan? Sebenarnya kalau Anda melakukan pembayaran, maka Anda dirugikan karena ada aset yang hilang. Tetapi dengan membayar tunai akan membuat aset Anda hilang saat ini juga, sedangkan dengan kartu kredit – bila pintar – bisa saja baru kehilangan uang 40 hari ke depan tanpa terkena bunga.
7. Cara selesaikan utang kartu kredit adalah dengan memotong kartunya. Ini sama dengan membunuh tikus dengan membakar gudang gandum. Cara paling aman menyelesaikan kartu kredit adalah dengan mengendalikan penggunaannya dan menjadwalkan pembayaran.
8. Menggunakan kartu kredit untuk modal usaha. Utang untuk bisnis bukanlah hal yang diharamkan, tetapi tentunya untuk tujuan yang benar. Untuk pengembangan usaha mungkin oke, tetapi untuk modal usaha, harus dipikirkan ulang. Mempertaruhkan pengeluaran pasti berupa tagihan utang dengan pemasukan tidak pasti, alias hasil usaha, adalah hal mendasar yang salah.
9. Bayar minimal bisa membantu menyelesaikan utang kartu kredit kita. Benar juga, sih, tetapi bisa jadi waktunya sangat lama dan nilai bunga plus biaya lain yang kita bayar kepada penerbit kartu bisa lebih besar dari utang kita sendiri. Jadi yang terbaik bukan bayar minimal, tetapi bayar dengan angka tertentu yang pasti.
10. Miliki banyak kartu lebih baik dari sedikit kartu. Ini sama dengan memiliki prinsip ‘lebih baik punya dompet banyak, daripada berapa banyak isi dompet’. Jadi sebenarnya yang terpenting bukan berapa banyak kartu kredit yang Anda punya, tetapi berapa besar fasilitas kredit yang dimiliki. Mempunyai satu kartu kredit dengan fasilitas kredit sebesar Rp100 juta, jauh lebih baik daripada punya 100 kartu dengan fasilitas masing-masing Rp1 juta.


Berbicara soal kejadian buruk terkait dengan kartu kredit, mungkin hampir semua orang pernah mengalaminya. Yang paling banyak biasanya tagihan yang menumpuk karena tidak dapat dibayar lunas dari bulan ke bulan. Kondisi ini sebenarnya bisa diakali sejak awal Anda memilih untuk menggunakan kartu kredit. Pertama, seseorang sebaiknya memiliki kartu kredit maksimal 2 buah. Limitnya perlu dibuat sama dengan jumlah pendapatan Anda tiap bulannya. Hitungannya sama jika Anda memiliki 2 atau bahkan 3 kartu kredit, total limit semuanya tidak boleh melebihi jumlah pendapatan Anda per bulan. Ini untuk mempersiapkan kondisi terburuk jika anda menunggak hutang kredit, Anda tetap bisa membayar. Idealnya, pengeluaran untuk hutang baik itu cicilan rumah, kendaraan, ataupun kartu kredit tidak melebihi 30% dari total penghasilan.

Selain itu Anda juga perlu selektif memilih kartu kredit, upayakan memilih yang memiliki bunga kecil. Akan sangat menguntungkan jika kartu kredit Anda memberikan poin setiap kali dipakai. Pengumpulan poin ini biasanya diakhiri dengan pemberian hadiah atau ditukar dengan gratisnya biaya tahunan. Atau Anda memang memilih bank yang menawarkan fasilitas bebas biaya tahunan dari awal.

Terakhir yang juga penting ialah setelah selesai melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit, segera lunasi tagihan Anda sebelum jatuh tempo. Hindari pembayaran yang sifatnya hanya menutupi minimum payment karena tergolong merugikan. Jika Anda menumpuk tagihan, bunga kartu kredit Anda bisa mencapai angka yang sangat besar.


sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/52d8d3ad128b46371e8b466e/mengendalikan-si-kartu-pintar-bernama-kartu-kredit/

0 komentar to “Mengendalikan Si Kartu Pintar Bernama Kartu Kredit”

Posting Komentar