Direktur Vox Populi Survei (VPS) Hendrykus Sihaloho menjelaskan, banyak sekali perubahan dari survei yang diselenggarakan VPS pada 9 Desember 23 Desember 2013.
Kata dia, nama Joko Widodo yang selalu merajai elektabilitas capres justru keok di bawah Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
"Dari temuan survei, elektabilitas Megawati masih di atas Jokowi. Megawati itu mendapatkan 15,4 persen dan Jokowi hanya 10,1 persen. Hal itu karena Jokowi belum memiliki strong leadership yang kuat," kata Hendrykus dalam pemaparan hasil survei dengan tema 'Rakyat melihat, rakyat merasakan, rakyat menilai, rakyat mengadili' di Bumbu Desa, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/1/2014).
Menurut dia, hal itu terjadi karena Jokowi belum memperlihatkan hasil selama memimpin Jakarta. Tahapan itu masih pada blusukan, tanpa adanya realisasi.
"Masyarakat menilai tahapan yang dilakukan Jokowi baru pada tahapan blusukan belum pada realisasi. Justru menurut masyarakat, Ahok yang selama ini berkinerja bagus," katanya.
Sementara melejitnya nama Prabowo terjadi lantaran kepemimpinan Jokowi dianggap jauh berbeda dengan SBY yang lebih tegas. "Keterpilihan Prabowo itu dikarenakan Prabowo punya strong leadership. Itu antitesa dari gaya kepemimpinan SBY," tandasnya.
Survei yang dilakukan oleh VPS ini diambil di 402 kabupaten/kota dengan kriteria sudah berumur 17 tahun. Total responden mencapai 3686 responden. Teknik wawancara dilakukan secara tatap muka langsung. Survei ini mendapat +/- 1,6 persen margin of error dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Riz)
Berikut elektabilitas kandidat capres 2014 versi VPS
1. Prabowo: 33,1 persen
2. Megawati Soekarnoputri: 15,4 persen
3. Jokowi: 10,1 persen
4. Wiranto: 8,4 persen
5. Aburizal Bakrie: 7,4 persen
